Kisah Perjuangan Perempuan Kena Radang Otak Untuk Tetap Hidup
Meghan Beaudry melupakan banyak hal dalam hidupnya ketika ia berusia 27 tahun. Saat itu, Meghan didiagnosis menderita radang otak.
Pada saat kakinya berhenti bekerja, Meghan sedang mengajar biola. Beberapa hari berikutnya, Meghan menghabiskan waktunya di ruang gawat darurat, menghadapi kunjungan dokter, dan air mata.
Satu-satunya kenangan yang diingat oleh Meghan adalah ketika dokter mendatanginya dan mengatakan, "Kamu mengalami peradangan parah di otak yang disebut cerebritis." Dokter itu juga mengatakan kepada ibu Meghan kemungkinan bahwa anaknya tidak akan pulih karena radang otak.
Empat tahun sebelumnya Meghan telah didiagnosis dengan penyakit lupus. Lupus bisa menjadi penyakit yang ringan atau parah, menyerang organ, seperti ginjal, paru-paru, atau jantung.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit lupusnya menyebabkan peradangan di otak, yang disebut lupus cerebritis. Radang otak yang dialaminya tidak hanya membuat Meghan kehilangan kemampuan untuk berjalan, penyakit tersebut juga menghancurkan ingatan jangka panjang, ingatan jangka pendek, perbendaharaan kata, pengertian waktu, kepribadian, dan kesadarannya akan kenyataan.
Momen ketika Meghan mulai hilang ingatan karena radang otak
Meghan lupa nama orangtuanya dan warna favoritnya. Ia tidak dapat memproses informasi dengan cukup baik untuk membuat keputusan, bahkan jika itu adalah sesuatu yang kecil.
Sebelumnya, Meghan adalah seorang perempuan dengan tujuan yang ingin diperjuangkan. Seorang perempuan yang peduli dengan orang-orang di sekitarnya dan mencintai murid-muridnya, pecinta buku, anjing, dan kopi karamel.
Setelah terbaring di rumah sakit selama 3 bulan dengan infus darurat dan segenggam pil yang ia telah setiap malam, efeknya mulai bekerja. Halusinasi dan delusi yang dialami Meghan mulai lenyap, ia mulai bisa mengingat kapan ia pertama kali mendengarkan musik pop sebelum sakit, ia mulai menemukan kembali bagian-bagian dirinya yang dikira akan hilang selamanya.
Ketika ingatannya membaik, ia mulai membaca buku tentang kisah orang-irang yang selamat dari hal yang sama yang dialami oleh Meghan. Kisah-kisah itu memberi Meghan keberanian untuk terus fokus pada pemulihannya.
Meghan mulai bangkit kembali
Meghan mulai mempelajari hal-hal yang ingin ia pelajari kembali dan belajar berjalan lagi. Dari sinilah kemudian Meghan mulai merasa kembali menjadi dirinya sendiri.
Saat ini sudah 6 tahun sejak pertama kali ia tidak bisa berjalan. Meghan tinggal dengan 2 ekor anjing di sebuah apartemen lantai 2 yang dihiasnya dengan warna merah. Meskipun ia telah pulih dari radang otaknya, Meghan masih menderita lupus.
Menghan mempertahankan kebiasaannya menilis dan berhasil menerbitkan beberapa artikelnya tentang pengalamannya dengan harapan seseorang dengan penyakit yang sama bisa menemukan harapan. Anehnya, Meghan tidak pernah merasa begitu hidup daripada ketika berbulan-bulan menghabiskan waktunya di tempat tidur dan hampir mati.
Ia belajar kembali bagaimana mencintai keluarga dan teman-temannya untuk pertama kalinya. Bagaimana menurutmu?
0 comments:
Post a Comment