Rustono, Pebisnis Tempe Asal Indonesia Yang Sukses Di Jepang
Profil orang sukses kali ini datang dari pengusaha makanan khas Indonesia, yakni Tempe. Rustono berhasil merintis bisnis tempe miliknya sendiri. Uniknya, ia membangun bisnis tempe tersebut bukan di Indonesia, melainkan di Jepang.
Rusto menamai produk tempenya “Rusto’s Tempeh”. Tempe seberat 200 gr ini ia produksi sendiri di sebuah pabrik di Jepang yang berhasil ia bangun berkat dedikasi tinggi terhadap bisinis tempe ini.
Berasal dari Grobogan, Jawa Tengah, Rustono awalnya bekerja di sebuah hotel di Yogyakarta selama 6 tahun. Pada tahun keenam, Tempat kerja Rustono inilah yang mempertemukan ia dengan jalan hidupnya di Jepang. Ia berkenalan dengan seorang turis asal Jepang bernama Tsuruko Kuzumoto yang berhasil membuat Rustono jatuh hati, serta memunculkan sebuah keputusan di dalam dirinya untuk pergi ke Jepang pada Tahun 1997, lalu menikahi Tsuruko.
Sebelum memutuskan untuk pergi ke Jepang, Rustono memiliki keinginan bahwa ia akan membuka usaha di negeri matahari tersebut. ia melihat sebuah peluang bisnis dari masyarakat jepang yang gemar memakan makanan yang terbuat dari kedelai. Terbesitlah keinginan untuk membuat makanan khas Indonesia yang memiliki bahan dasar yang sama, yakni tempe.
Perjuangannya dalam merintis Bisnis ini tidaklah mudah. Ia harus mengumpulkan modal untuk membayar mimpinya itu lewat bekerja di perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Selain mengumpulkan modal, Rustono mempelajari bagaimana cara masyarakat Jepang bekerja, mulai dari etos kerja hingga mempertahankan kualitas dari barang yang diproduksi.
Internet adalah langkah awal Surtono untuk mempelajari bagaimana cara membuat tempe. Tapi 4 bulan usahanya tidak membuah hasil. Hal tersebut yang membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Jepang, dan mempelajari cara membuat tempe di 60 pengerajin tempat yang ada di pulau Jawa selama 3 bulan lamanya.
Dalam tahap promosi, Rustono pada awalnya mengalami kesulitan. ia menawarkan tempe dari satu pintu ke pintu lain, namun kerap kali tidak mendapatkan antusias dari orang-orang yang ditawarkannya. Tapi kegagalan tersebut bukan jalan buntu baginya. Ia meemasarkan tempenya juga melalui Persatuan pelajar Indonesia (PPI) yang berada di Kyoto.
Usaha tersebut membuat tempe miliki Rustono mulai dikenal dan didistribusikan ke beberapa daerah di Jepang. Tahun 2000, pabrik tempe Rustono yang pertama di buka di daerah Otsu, Shiga. Sekarang, ia bisa memproduksi ribuan tempe yang bisa ditemui di supermarket hingga hotel yang ada di Jepang. Ekspansi Rustos’s Tempeh sudah menjangkau ratusan daerah di Jepang, bahkan luar negeri seperti Eropa.
0 comments:
Post a Comment