Friday, February 15, 2019

Kisah Pengusaha Farmasi Mengawali Bisnis dari Garasi


 Kisah Pengusaha Farmasi Mengawali Bisnis dari Garasi

Niat baik haruslah mengiringi setiap langkah manusia selama ia hidup, termasuk dalam berbisnis. Tingginya ilmu yang dimiliki, lihainya kemampuan dalam berbinis bisa menjadi hal bermanfaat yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetap juga orang banyak. 

Sebagaimana yang dibahaas pada profil orang sukses kali ini, yakni Boenjamin Setiawan. Boenjamin yang merupakan seorang dokter ini juga memiliki perusahaan  farmasi bernama PT Kalbe Farma Tbk. 
Masyarakat barang kali tidak asing mendengar nama perusahaan PT Kalbe Farma. Produk-produk perusahaan ini memang dekat dengan masyarakat. obatan-obatan seperti PROMAG, KOMIX, FATIGON, MIXAGRIP, WOODS, ENTROSTOP, diproduksi oleh PT Kalbe Farma ini. 

Boenjamin sendiri masuk ke dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes Tahun 2019. Kekayaan Boenjamin tercatat mencapai USD 4,35 miliar. Hal tersebut terasa tidak aneh mengingat perusahaan miliknya bukan hanya eksis di dalam negeri. PT Kalbe Farma merupakan perusahaan farmasi yang terdafat secara publik terbesar se Asia Tenggara dengan omset sebesar Rp 21 triliun pada akhir Tahun 2018. 

Kesuksesan dan perusahaan raksasa yang dimiliki oleh Boenjamin ini tidak semata-mata muncul begitu saja sebagaimana kelinci di dalam topi pesulap. Boenjamin harus jatuh bangun dipukul kegagalan untuk bisa sebesar sekarang. 

Mengawali bisnis dengan kegagalan 

Berangkat dari tempat kelahirannya, Tegal, Jawa tengah, Boenjamin kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia menimba ilmu di Universitas Indonesia dan lulus pada Tahun 1958. Setelah lulus, ia pergi ke luar negeri untuk kuliah lagi.  

Boenjamin memantapkan pendidikannya di Jurusan Farmasi di University of California dan berhasil memboyong gelar PH.D. sepulang dari luar negeri pada Tahun 1961, Boenjamin mencoba mencari peruntungan lewat bisnis yang didasari gelar dan kemampuannya di bidang kesehatan. 

Bisnis pertama Boenjamin didirakan pada tahun 1963 di bawah perusahaan bernama PT Farmindo. PT Farmindo merupakan perusahaan rinitisan Boenjamin bersama salah satu kawannya yang merupakan dokter biologi.  

Namun, perusahaan yang memproduksi plasenta ekstrak ini tidak memiliki umur panjang. PT Farmindo  gulung tikar setelah 3 tahun berjalan karena tidak adanya modal serta lemahnya kemampuan dalam mendistribusikan obat-obatan mereka. 

Bangkit di dalam garasi 

Kegagalan pertama Boenjamin tidak semata-mata menenggelamkannya keinginan berbisnisnya. Ia tetap mengejar peruntungan dengan kembali berbisnis di bidan produksi obat-obatan. 

Kali ini boenjamin merangkul saudara-saudaranya, yakni Kliouw Lip Bing, Khouw Lip Swan, Khouw Lip Keng. Boenjamin juga mengajak kawannya Jan Tan yang juga dokter di bidang farmakologi. 
Mereka mengumpulkan dana untuk membuka perusahaan ini dari kantong masing-masing. Meski dana yang mereka kumpulkan terbatas, mereka tetap mencari tempat untuk memulai bisnis mereka, dan pilihan tempat jatuh ke sebuah garasi.  

Garasi yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini didapat dari salah satu pasien milik kakak Boenjamin. Boenjamin berpikiran bahwa garasi kecil miliknya bukan menjadi masalah untuk mengembangkan bisnis karena sejarah mencatat perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Hawlett Packard tumbuh di dalam garasi berukuran kecil. Garasi tersebut menjadi tempat berdirinya PT Kalbe Farma di tahun 1966 dengan Boenjamin sebagai Direktur Utama.  
Melawan krisis moneter 

Sebagai pengusaha, mengarungi waktu demi membawa perusahaan barunya mencapai kesuksesan pastinya harus menerjang berbagai tantangan. Sebagaimana beberapa perusahaan lain, PT Kalbe Farma harus berhadapan dengan krisi moneter yang terjadi di tahun 1998. 

PT kalbe Farma mengalami permasalahan di bagian keuangan yang membuatnya harus berhutang ke luar negeri agar tidak berakhir seperti perusahaan pertama milik Boenjamin. Namun, hutang tersebut malah membebani perusahaan Boenjamin sehingga Boenjamin melepas aset-aset miliknya, terkecuali di bidang farmasi. 

Hal buruk yang menimpa Boenjamin tidak semata-mata menghentikan tekad Boenjamin. Berbekal dana yang ia miliki, ia mulai membuat perusahaan-perusahaan kecil yang keuntungannya digunakan untuk memperpanjang nafas PT Kalbe Farma. 

Usaha dan perjuangan Boenjamin dan rekan-rekannya membuahkan hasil yang bisa dilihat hingga hari ini. PT Kalbe Farma merangkak dari keterpurukan menjadi sebuah perushaan besar.  

Boenjamin dan rekan-rekannya membuktikan bahwa selain memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain, tahan banting adalah modal yang diperlukan dalam berbisnis. Selain itu, tindakan serta keberanian lah yang mengantarkan kita kepada kesuksesan sekalipun kita mengawalinya di sebuah garasi ataupun hal-hal terbatas lainnya.

Kisah Pengusaha Farmasi Mengawali Bisnis dari Garasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment