Monday, November 4, 2019

Kisah Sukses 7 UMKM Setelah Ikut Program Blibli


 Kisah Sukses 7 UMKM Setelah Ikut Program Blibli

Untuk membantu para pengusaha UMKM yang terdampak virus corona, Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan program KUMKM Hub. Program tersebut merupakan kerja sama antara Kemenkop UKM dengan platform jual-beli daring Blibli.com. 

Melalui kanal ini, para pengusaha UMKM bisa menjajakan produknya di pasar online. Menurut CEO Blibli Kusumo Martanto, UMKM yang bergabung dengan program itu bisa mendapatkan sejumlah benefit, salah satunya adalah insentif sebesar Rp 2 juta per UMKM untuk biaya promosi awal. 

"Kita berikan promosi, kita menyediakan dana awal untuk promosi sekitar Rp 2.000.000, gratis untuk setiap UMKM yang kita akan promosikan," ujar Kusumo dalam acara peluncuran secara virtual, Rabu (20/5). 

Selain itu, pemerintah Indonesia juga meluncurkan program kampanye nasional untuk perkembangan produk lokal, #BanggaBuatanIndonesia. Dalam program ini, platform jual-beli daring Blibli.com juga ikut ambil bagian. 

Blibli mengajak seluruh pelanggan untuk turut serta berpartisipasi mendukung program nasional ini melalui kampanye #KarenaLokalNo1. Produk-produk lokal tersebut juga tersedia di laman khusus yang dibuat oleh Blibli.  

Berikut tujuh pengusaha UMKM jebolan program Blibli yang produknya bisa ditemukan di laman khusus tersebut: 

Keripik Jengkol Oyoh

Imas Mintarsih, pemilik brand Keripik Jengkol Oyoh, merupakan peserta Blibli Big Start Indonesia Season 2 tahun 2017 lalu. Awalnya, produk keripik jengkol buatan Imas hanya dikemas seperti jajanan tradisional pada umumnya, menggunakan plastik dan stiker ala kadarnya. 

Setelah mengikuti pelatihan dari Blibli, Imas lalu dibekali dengan berbagai macam pengetahuan untuk mengembangkan usahanya. Misalnya soal cara mengelola dan mengembangkan bisnis. Hasilnya, Imas berhasil menjadi juara III program tersebut. 

ADVERTISEMENT

Sebelum ikut program Blibli Big Start Indonesia, Imas hanya bisa menjual 50 bungkus keripik jengkol dalam sebulan. Namun, saat ini, paling tidak dalam sebulan keripik jengkolnya laku 3 ribu bungkus dengan omzet hingga Rp 30 juta. 

Koekis Keren - Rollie Bakery

Awalnya, Natali hanya memproduksi aneka roti manis dan kue kering saat musim lebaran saja. Saat itu, ia hanya mengandalkan pasar di sekitar toko-toko offline di sekitar rumahnya. 

Karena ingin mengembangkan usaha hingga luar kota, Natali pun mencoba membuat produk yang bisa dijual secara online. Ia pun bergabung dengan Blibli dan mengembangkan Koekis Keren. 

Ia juga mendapat bantuan saat membuat kemasan Koekis Keren. Kemasan tersebut sudah terintegrasi QR code Blibli yang bisa di-scan oleh pembeli untuk mengakses laman toko Koekis Keren. 

Olahan Jamur Mushi

Usaha olahan jamur ini berawal dari keinginan Lia untuk membantu para petani jamur. Awalnya, Lia hanya menawarkan produk olahan jamur miliknya dari mulut ke mulut atau dari satu event ke event lainnya. 

Namun, saat ini, produk olahan jamur yang ia beri nama Mushi ini sudah dipasarkan secara daring dengan dibantu oleh Blibli. Lia juga diajarkan cara mengemas produk jamur crispy dan kerupuk jamur tiram agar lebih menarik dan tahan lama. 

Kini, Lia berhasil membantu para petani jamur di Cirebon dan sekitarnya. Produk-produk Mushi juga bisa ditemukan di Galeri Indonesia Blibli.com. 

Fruit Strip Frutivez

Muhammad Nur Rijaldi adalah lulusan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad. Berbekal ilmu yang ia dapat di jenjang sarjana, Rijaldi memulai usahanya mengolah buah menjadi fruit strip. 

Ide tersebut muncul setelah ia pulang dari Thailand untuk melakukan studi banding. Setelah mencoba berkali-kali, Rijaldi akhirnya berhasil membuat fruit strip dari mangga gedong gincu yang ditanam petani lokal. 

Olahan cemilan itu kemudian ia kemas dengan brand Frutivez. Melalui produk tersebut, Rijaldi berhasil menjadi salah satu finalis Blibli Big Start Indonesia Season 4 tahun 2019. 

Sepatu Kulit Ceker Ayam Hirka

Nurman Farieka Ramdhani sukses mengubah kulit ceker ayam menjadi bahan baku pembuatan sepatu, melanjutkan penelitian ayahnya. Di awal 2015, Nurman meluncurkan produknya dengan merek Hirka, yang diambil dari bahas Turki yang berarti cinta. 

Seluruh produk Hirka murni buatan tangan terampil pengrajin lokal. Selain kualitasnya yang bagus, sepatu-sepatu Hirka juga dikeenal karena eksklusif dan desainnya terbatas. 

Kopi La Bajo Flores

Keluarga Werry sudah memulai bisnis kopi bubuk sejak tahun 1980-an, namun saat itu produknya masih dikemas sederhana. Pada tahun 2010, Werry mulai mencoba mengubah kemasan kopi bubuknya dan menjajakannya door to door dari hotel, cafe, hingga resto di seluruh Labuan Bajo. 

Produknya mulai dikenal oleh pasar pada tahun 2013 saat mengikuti acara Sail Komodo. Sejak saat itu, ia juga berhasil membuka sejumlah gerai dan memasarkan kopinya di berbagai supermarket di kota-kota lainnya. 

Produk kopi milik Werry pernah mengantongi penghargaan Kadin NTT Award sebagai Produsen Produk Asli Lokal Terinovatif. Untuk melebarkan pasarnya, pada tahun 2020, Werry mulai menjual produknya secara daring di Blibli.com. 

Jam Tangan Pala Nusantara

Pala Nusantara adalah produk jam tangan eksotis yang didirikan oleh Ilham Pinastiko. Pala, menurut Ilham, merupakan lambang dari kemahsyuran dan berlimpahnya sumber daya alam di Indonesia yang ingin ia tunjukkan ke dunia. 

Produk jam tangannya menggunakan kulit jamur sebagai kulit sapi. Berkat inovasi itu, Pala Nusantara mendapatkan sertifikat sebagai vegan watch pertama di dunia dan mengantongi dua penghargaan Good Design Indonesia. 

Pada tahun 2019, Ilham berhasil menjadi finalis Blibli Big Start Indonesia Season 4. Pencapaian itu sejalan dengan ambisinya menjadikan Pala Nusantara sebagai brand jam tangan yang setara dengan brand-brand besar internasional.

Kisah Sukses 7 UMKM Setelah Ikut Program Blibli Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment