Kisah Meidy Suria Jalani Hidup sebagai Single Mom
Apa yang terbayang dalam benakmu ketika mendengar istilah single mom? Untuk BERANI BERUBAH kali ini, tim FIMELA berkenalan dengan Meidy Safitri Suria, seorang single mom dengan 2 orang anak dan pecinta olahraga.
Label single mom kebanyakan merujuk pada kisah yang tidak mudah dan tak terlupakan, sama halnya dengan yang dialami oleh Meidy Safitri Suria. Meidy menjalani kesehariannya sebagai seorang ibu, coach di salah satu fasilitas kebugaran di Dharmawangsa, dan pebisnis cendol sehat.
Perempuan Pertama dengan Seragam Kepolisian Berhijab di New Zealand
Kecintaan Meidy pada olahraga sebenarnya telah dimulai sejak lama. Kehamilan anak pertama membuat Meidy harus mengalami kenaikan berat badan sebanyak 25kg, yang akhirnya membuat Meidy bertekad untuk rajin olahraga saat kehamilan anak kedua.
Dulu, diakuinya, dirinya bisa berolahraga 2 kali dalam sehari di studio milik temannya sendiri. Sampai suatu hari ada seorang teman yang menyarankan Meidy untuk mengambil sertifikasi.
Mengurus anak sebagai seorang single mom ternyata tidak menyurutkan semangat Meidy untuk terus berolahraga. Sertifikasi pertama yang berhasil didapatkan Meidy adalah untuk zumba, sampai saat ini, ia berhasil menjadi trainer di salah satu fasilitas kebugaran.
Perjalanan Meidy mencintai olahraga
Bukan perjalanan yang mudah saat itu, diakui oleh Meidy. Namun, ia juga merasa mendapatkan kelancaran dari semua hal yang dilaluinya.
"Saat itu, aku sedang proses cerai dengan mantan suamiku. Tapi, nggak tahu kenapa, jalannya lancar sekali. Aku dapat restu dari orangtua untuk bekerja sebagai trainer. Dan Alhamdulillah, ini adalah pekerjaan yang membuat aku melakukan hal yang aku suka, waktunya fleksibel untuk anak-anak, dan aku happy," cerita Meidy.
Ya, untuk konsisten melakukan olahraga memang tidak mudah. Meidy bercerita bahwa awalnya harus dari niat.
"Di awal, set goal dulu aja deh. Biasanya kalau sudah ada goal, akan jadi rajin. Seenggaknya ada motivasi, dibikin jadi kebiasaan aja dulu, biar jadi rutinitas. Intinya, harus ada kemauan, maksain diri sedikit nggak papa, dan ada motivasi."
Menurut pengalaman Meidy, jika olahraga sudah bisa dijadikan daily routine, aspek lain juga akan terpengaruh, seperti asupan. Menurutnya, hal terbesar yang mempengaruhi tubuh bukanlah olahraga, melainkan asupan.
Tidak hanya fisik, olahraga memberi perubahan besar pada hidup Meidy. Ia merasa lebih segar secara fisik dan mental, pikiran menjadi lebih positif, dan tentunya berpengaruh terhadap bagaimana ia menghadapi anak-anaknya setiap hari.
Keseharian Meidy saat pandemi, antara anak dan olahraga
Setiap pagi, Meidy menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dari seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang biasa dipanggil Teteh dan anak laki-laki berusia 5 tahun yang biasa dipanggil Mas. Menyiapkan anak untuk sekolah online, mengajar sebagai seorang coach dan private coach, lalu menghabiskan waktu bersama anak lagi adalah keseharian Meidy saat ini.
"Harus pintar bagi waktu dan kasih pengertian ke anak kalau yang aku lakukan ini adalah bekerja untuk mencari uang, buat mereka juga. Dulu, sebelum pandemi, aku sering ajak mereka kalau aku lagi ngajar, jadi mereka ngerti apa sih yang dilakukan bundanya."
Ya, pandemi juga sangat berpengaruh pada kehidupan Meidy. Seperti yang diceritakan olehnya, dulu sebelum pandemi, Meidy sering mengajak anak-anaknya bekerja, melihat dirinya menjadi seorang trainer olahraga.
"Sekarang gimana caranya kita harus bisa survive jalanin hari-hari, karena ini juga sangat berpengaruh pada finansial, jadi harus pintar mengatur keuangan. Dan mengatur emosi juga di rumah. Nggak mudah, loh, seorang ibu yang juga harus jadi guru sekarang, kan."
Meidy ingin pengalamannya bisa menginspirasi dan memberi motivasi pada orang lain
Dibayangkan saja rasanya memang tidak mudah, harus tetap bekerja, sekaligus merawat 2 anak. Meidy mengakui dirinya masih sering menangis di malam hari, menyesali emosinya yang kadang tak bisa ditahan menghadapi anak-anak, saat tubuh dan pikiran juga sedang lelah.
Inilah pentingnya me time bagi Meidy. Selain olahraga, Meidy sangat menikmati waktunya ketika bisa jalan-jalan sendiri menggunakan mobil, mendengarkan podcast, takeaway kopi, dan makan sendiri, hal-hal yang dirasa bisa mengisi energinya kembali.
"Egois, selfish itu terkadang nggak papa. Ada buat anak memang harus, tapi kalau sudah marah terus itu kan sudah nggak sehat. Cari hal-hal yang bisa buat diri sendiri senang dan lakuin. Make a time untuk diri sendiri. Ninggalin anak beberapa jam itu nggak papa, bukan berarti nggak ngurusin anak sama sekali ya."
Meidy Safitri Suria ingin pengalaman hidupnya, kecintaannya pada olahraga, dan perannya sebagai seorang single mom bagi 2 orang anak bisa menginspirasi banyak orang lainnya. Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin dilalui, bukan?
0 comments:
Post a Comment