Kisah Sopir Ambulans yang Sukses Dirikan Walt Disney, Usaha yang Raup Rp 978 T
Siapa tak kenal Toy Story, Mulan, atau The Lion King? Atau, rangkaian film yang sempat menguasai perfilman dunia dalam Marvel Cinematic Universe, sudah pasti banyak orang tahu.
Namun, apakah kamu tahu kekuatan besar di balik film-film tersebut? Ya, ialah Walt Disney, perusahaan hiburan yang kini sedang menguasai dunia hiburan dan pariwisata dunia.
Tahun lalu saja, berkat film-film Marvel-nya yang selalu menjadi blockbuster, Disney berhasil meraup keuntungan sebesar 65,57 miliar dolar AS atau setara Rp 978 triliun.
Untuk pendapatan per film-nya, Disney juga selalu meraup keuntungan besar. Misal film dari MCU yang paling banyak menarik perhatian warga dunia adalah 'Avengers: Endgame', yang mampu mendatangkan keuntungan sebesar 2,7 miliar dolar atau setara Rp 40 triliun.
Semua pendapatan itu belum termasuk dari film-film Disney lainnya. Belum lagi, berbagai bidang usaha lain macam taman hiburan, merchandise, jaringan TV kabel, dan berbagai rumah produksi yang berada di bawah naungannya, pasti akan selalu memberi pasokan pendapatan yang tak sedikit.
Tahukah kamu? Di balik sukses besarnya The Walt Disney Company, ada satu orang yang harus susah payah mendirikannya. Ialah Walter Elias Disney, atau kerap dikenal sebagai Walt Disney. Ya, nama perusahaannya itu diambil dari namanya sendiri.
Berawal Jadi Tukang Koran dan Sopir Ambulans
Meski perusahaannya telah bergelimang pendapatan besar, kehidupan sang pendiri tidak ujug-ujug sukses. Ia mesti melalui halang rintang yang sangat sulit.
Lahir dari keluarga yang pas-pasan, Walt Disney harus putus sekolah pada usia 16 tahun. Masa kecilnya, bersama saudara, ia mencari-cari pendapatan dari berjualan koran dan menjadi penyebar brosur promosi.
Karena hidup di masa perang dunia ke-2, di usia remajanya, Walt Disney pernah mendaftar menjadi tentara. Pada pendaftaran pertamanya, ia ditolak karena punya tubuh yang terlalu kecil.
Walt Disney tak menyerah, ia kembali mendaftar di gelombang selanjutnya. Benar saja, ia diterima sebagai divisi palang merah dan dikirim ke Perancis. Di sana ia menjadi sopir ambulans yang bertugas membawa para korban peperangan.
Sekembalinya ke tanah air, Walt Disney yang sejak kecil memang sudah suka dengan kartun dan animasi, ia mencoba bekerja di sebuah perusahaan sebagai kartunis brosur iklan mereka.
Namun, tak lama kemudian ia dipecat karena dinilai tidak kompeten dan bekerja kurang baik. Bukan pengusaha besar namanya jiga ia mudah menyerah. Dipecat dan disebut tidak kompeten, membuat Disney semakin terpacu untuk membawa dirinya sukses.
Akhirnya, bermodal uang 15 ribu dolar AS atau senilai Rp 224 juta rupiah, Disney membuka perusahaan animasinya sendiri. Berkolaborasi bersama temannya, perusahaan tersebut diberi nama Laugh-O-Gram Company.
Sempat beberapa kali memproduksi animasi, Laugh-O-Gram akhirnya wafat juga. Tidak menyerah, Walt Disney tetap bertekad membawa dirinya ke kursi kesuksesan.
Pada 1923, dengan bermodal kamera yang ia jual, Walt Disney memberanikan diri untuk pindah ke Hollywood. Pria asal Chicago itu sudah punya tekad kuat untuk berkecimpung di dunia perfilman dan animasi.
Benar saja apa yang ia usahakan bisa kita lihat hari ini. Perusahaan yang ia rintis itu kini menjadi raksasa hiburan di seantero dunia.
0 comments:
Post a Comment