Delta Hesti Candra Pratiwi, Tamatan SD Kini CrazyRich Surabaya Berkat Olshop
From nothing to something, mungkin ungkapan tersebut cocok diberikan untuk pengusaha asal Surabaya yang satu ini. Mengawali bisnis dari bawah dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Delta Hesti Candra Pratiwi kini sukses membuktikan menjadi salah satu Crazy Rich Surabaya berkat bisnis online shop yang dijalani.
Kesuksesan yang ia capai saat ini tentu saja tidak semudah membalikkan telapak kanan, bahkan dirinya hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) karena himpitan ekonomi yang menimpa keluarga saat itu.
Dirinya mengakui bahwa keluarganya bisa dibilang tunawisma yang tinggal dari satu tempat ke tempat yang lain, penghasilan sehari-hari bahkan tidak cukup untuk menyekolahkan Hesti dan adiknya kala itu.
Mengutip dari wawancara Hesti dengan akun youtube Capcupang ternyata sifat buruk sang ayah seperti pemabuk dan sering bermain judi meninggalkan utang hingga ratusan juta kepada keluarga.
Menurutnya, karena saat itu sudah tidak terbendung lagi utangnya, maka ibu Hesti memutuskan untuk merantau ke Manado sebagai pembantu rumah tangga bersama adiknya, sedangkan sang ayah merantau ke Papua untuk bekerja serabutan di pertambangan emas.
Namun yang menarik, saat itu Hesti tidak ikut kedua orang tuanya melainkan mencoba tetap bertahan di Surabaya karena berpikir ia masih punya potensi yang dirasa bisa untuk melunasi utang tersebut. Dengan keuletan dan semangat Hesti untuk bisa sukses, akhirnya ia mencoba survive sendiri di kota asal.
Membangun Usaha Bersama Pacar
Saat itu Hesti masih berpacaran dengan Tomliwafa, yang saat ini menjadi suaminya. Pacaran ala mereka berdua bisa dibilang bukan hanya main-main menghabiskan uang atau sekadar nongkrong bersenda gurau di cafe.
Namun, mereka berdua memiliki visi misi yang sama untuk bisa hidup menjadi lebih baik. Saat itu Tomliwafa merupakan anak band yang sudah terlebih dahulu terjun ke dunia bisnis dengan berjualan sticker, Hesti melihat hal tersebut bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Nah, akhirnya sang pacar menyarankan Hesti untuk membuka online shop saja karena pada 2010 belum banyak yang berjualan online seperti sekarang.
Akhirnya Hesti berpikir untuk membangun usaha bersama hingga ia mulai berjualan barang second seperti kemeja flanel, baju vintage hingga tas. Produk tersebut ia pasarkan hanya bermodal sosial media seperti Facebook dan BBM, loh.
Tetapi yang namanya bisnis tidak selamanya berjalan mulus dong, saat itu Hesti bahkan kesulitan karena menjual barang second berarti harus siap untuk ketergantungan dengan pemasok, kadangkala harga menjadi tinggi dan tiba-tiba barangnya kosong padahal pelanggannya sudah memesan dari jauh hari.
Nah karena dasarnya Hesti pintar dalam berbisnis, kemudian ia memutar otak bagaimana kalau ia mulai menjual sepatu yang bisa dibeli secara ecer di toko. Ternyata idenya tersebut berbuah manis, online shop Hesti mulai dikenal di kalangan fashion dan banyak reseller yang berminat untuk bergabung dengan tokonya.
Berkat pesatnya toko online yang didirikan Hesti dan Tomliwafa, beberapa tahun kemudian ia bisa membawa kedua orang tua beserta adik untuk kembali ke Surabaya. Dari sana kehidupannya mulai berubah dan mempunyai kebebasan finansial di usia muda.
Karena semakin terkenal maka Hesti menamakan produk yang ia jual dengan merek Handmadeshoesby. Bermodal semangat serta komitmen yang kuat sebagai kunci untuk mengelolanya. Selain itu, Hesti juga kreatif dan selalu mau belajar perkembangan pasar.
Sistem perusahaannya dalam berjualan adalah eceran, reseller, grosir, partai, hingga VIP. Ia juga menjalankan B2B (business to business) untuk melayani pembelian langsung antar perusahaan. Kini handmadeshoesby sudah melayani pengiriman ribuan produk ke seluruh Indonesia setiap hari dan bisa meraup pendapatan miliaran rupiah per tahunnya.
Prinsip Hidup yang Dijalani Hesti
Dalam berbisnis Hesti tetap memikirkan bagaimana caranya agar ia juga bisa membantu orang lain, ia menjalin kerjasama dengan beragam UMKM yang tersebar di Indonesia, ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk perusahaannya di Surabaya sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran di sana.
Untuk pengembangan bisnisnya, Hesti mendirikan sebuah komunitas Female Entrepreneur Leadership atau FENELA. Komunitas ini benar-benar ditujukan untuk sesama pengusaha yang ingin banyak belajar dan sharing mengenai perkembangan bidang usaha wiraswasta.
Salah satu prinsip yang ia jalani adalah, terlahir dari keluarga miskin adalah takdir, namun hidup sukses adalah pilihan. Dan ia memilih untuk hidup sukses.
0 comments:
Post a Comment