Monday, March 16, 2020

Ini Kisah Pengusaha Keruk Miliaran Per Tahun, Pernah 27 Kali Gagal


 Ini Kisah Pengusaha Keruk Miliaran Per Tahun, Pernah 27 Kali Gagal

Jatuh bangun, kegigihan dan pantang menyerah menjadi bagian hidup dari profil orang sukses kali ini, pasalnya kesuksesan yang ia peroleh tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada pengorbanan dan semangat yang tinggi untuk bisa bangkit dari  keterpurukan. 

Jika kita sering mendengar kisah dari pengusaha yang pernah bangkrut lalu bisa bangkit dan sukses kembali, agaknya kisah tersebut sedikit berbeda untuk pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah  ini. Pasalnya, Andreas Kurniawan mengecap kegagalan bukan hanya satu atau dua kali melainkan 27 kali gagal dan berbisnis. 

Awalnya Andreas sempat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jepang selama 3 tahun, di sana ia banyak mendapat pengalaman salah satunya kemampuan bahasa Jepang dan niat untuk menjadi pengusaha di usia muda saat balik ke Indonesia.  

Mimpi menjadi pengusaha ia dapatkan berkat kata-kata dari sang guru bahasa Jepang yang menyebut Indonesia negara yang kaya, memiliki sumber daya manusia yang banyak serta kekayaan alam yang melimpah. Sayangnya mindset kebanyakan orang Indonesia tidak mau mandiri dan masih bergantung pada perusahaan. 

Dari sanalah ia berpikir bagaimana cara agar bisa membuka usaha sendiri saat balik ke tanah air. Maka pada 2007 saat tiba di Indonesia, ia langsung berbisnis dengan bergabung menjadi anggota perusahaan multi-level marketing (MLM) yang bergerak di bidang kesehatan. 

Hal Tersebut Andreas lakukan bukan tanpa alasan, saat itu ia ingin mengembangkan bakat berdagang terlebih dahulu karena sebelumnya tidak pernah mendapat ilmu untuk berbisnis, MLM dinilai menjadi hal yang tepat karena di sana ia diajari bagaimana melakukan suatu pemasaran yang baik. 

Lantaran jadwal yang flesibel untuk berjualan produk, Andreas memanfaatkan waktunya untuk menjajal usaha lain. Kebetulan saat itu saudaranya memproduksi minuman jahe, Andreas pun inisiatif untuk bekerja sampingan menawarkan jahe dengan keluar masuk pasar dan rumah makan guna bertemu dengan pedagang atau pemilik yang mau menjual minuman jahe. 

Kariernya di Bisnis Diuji

Usahanya saat itu tidak berhenti, setelah setahun berjualan produk MLM dan jahe, ia mencoba peruntungan lain dengan memproduksi tas alat musik seperti keyboard dan gitar bersama sorang temannya.  

Saat itu modal yang harus ia gelontorkan sebesar Rp 125 juta yang diperoleh dari uang sisa bekerja di Jepang, hasil penjualan dagang di Indonesia hingga pinjaman dari bank dengan menggadaikan sertifikat tanah. 

Lambat laun akhirnya Andreas kesehatan MLM karena tujuan utamanya untuk belajar pemasaran sudah didapat, meski penghasilan dari bisnis tersebut belum cukup baik. Di tahun yang sama ia juga hengkang dari penjualan jahe sebab saudaranya sudah tidak memproduksi lagi dan ia beberapa kali kena tipu, mulai dari produk yang ia jual sudah laku tapi pembayaran belum juga dilunasi. 

Kenyataan pahit lagi-lagi harus diterima Andre, ia harus menutup usaha pembuatan tas alat musik di tahun kedua berjalan. Hal itu disebabkan karena mitra bisnisnya melakukan kecurangan. Saat itu Andreas yang selalu menangani pesanan tetapi uang hasil penjualan tidak pernah masuk ke kantongnya. 

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, pasalnya Andreas masih menyisakan utang di bank namun tabungannya saat itu sudah ludes. Akhirnya ia memutar otak untuk melakukan bisnis lain, yakni menjadi guru privat bahasa Jepang yang menargetkan mahasiswa serta karyawan yang akan bekerja di negeri matahari terbit. 

Lagi-lagi bisnis itu tidak bertahan lama karena murid didiknya semakin berkurang. Tak putus asa, pada 2010 ia berani terjun ke bisnis kayu karena mendapat pesanan ribuan ton langsung dari klien. Akhirnya bermodal pinjaman dari bank ia mencari pemasok kayu mulai dari keliling Sumatra hingga Jambi. 

Selang setahun seperti tidak ada kapoknya, bisnis ini mengalami kegagalan dan menjadi pengalaman paling pahit yang harus dikecap Andreas. Kerugian yang ia terima saat itu mencapai Rp 4 miliar, belum lagi setiap harinya penagih utang datang silih berganti. Maklum, ia meminjam uang dari 16 lembaga keuangan. 

Belajar dari Kegagalan

Dari pengalaman gagal yang ia jalani, Andreas mulai belajar untuk mencoba usaha dengan skala kecil terlebih dahulu. Saat itu dengan dukungan sang istri pria yang memasuki usia 37 tahun ini bangkit dan berjualan apa saja, mulai dari pakaian, makanan, komputer hingga memberikan pelatihan bagi TKI yang ingin bekerja di Jepang. 

Hingga pada 2010 ia mendapat tawaran berjualan plafon PVC Shunda Plafon, dari sana juga ia memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan mitra melainkan mengandalkan kakinya sendiri.  

Andreas mulai berjualan lewat platform gratis di internet seperti OLX, penjualan semakin meningkat, ia terus belajar bagaimana SEO yang baik, perbanyak baca buku hingga meangih pembayaran dilakukannya seorang diri. 

Pada akhirnya dia  mengajukan diri menjadi distributor Shunda Plafon area Semarang. Ia pun mendatangi pemasok utama plafon yang membawahi wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. “Melihat pembelian saya yang tinggi, saya akhirnya ditunjuk jadi distributor Semarang pada 2013,” tuturnya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (4/8/2019). 

Bisnisnya semakin berkembang. Dia lalu menyewa ruko di dekat Rumah sakit Umum Pusat Dr Karyadi pada 2014 untuk dijadikan kantor. Ia mulai mempekerjakan seorang karyawan. 

Usahanya tidak sia-sia di tahun 2015 Andreas mendapat proyek besar dari PT Adhi Karya Tbk untuk menggarap pabrik Indofood di Semarang. Hebatnya, bukan Andre yang mengajukan penawaran, tapi pihak Adhi Karya yang langsung datang ke kantornya. 

Sejak saat itu namanya semakin dikenal sebagai pembuat plafon atau langit-langit gedung, hingga pada 2017 ia mengibarkan PT Atlantis Karya dengan omzet mencapai Rp 750 juta per bulannya. 

Ke depannya bahkan Andreas berencana untuk meproduksi baja dan memasarkan bisnisnya ke Jakarta. 

Dari kisah Andreas membuktikan bahwa kegagalan berkali-kali membuat seseorang menjadi lebih tahan banting, jatuh tidak mengapa asal tahu bagaimana cara untuk bangkit dan belajar dari pengalaman.

Ini Kisah Pengusaha Keruk Miliaran Per Tahun, Pernah 27 Kali Gagal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment