Thursday, July 19, 2018

Makaroni Ngehe dan Kisah Sukses Untuk Peroleh Omzet Milyaran Rupiah


 Makaroni Ngehe dan Kisah Sukses Untuk Peroleh Omzet Milyaran Rupiah

Sobat entrepreneurs, masih ingatkah kalian jajanan semasa sekolah dulu? Seperti makaroni dengan varian rasa asin, pedas, manis, dan lainnya. Nah, ternyata, ada seseorang yang berhasil menjajakan dan membuat inovasi dari jajanan makaroni, diberinya nama Ngehe. Katanya, omzet penjualannya bahkan berhasil capai milyaran Rupiah lho.  

Merek Ngehe, didirikan oleh Ali Muharam. Setelah melewati banyak jatuh bangun dalam berbisnis, akhirnya Ia berhasil membesarkan nama Ngehe hingga seperti sekarang ini. Bahkan, produknya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Penasaran bagaimana kisahnya? Simak artikelnya berikut ini. 

Anak Pengepul Barang Bekas yang Menjadi Pengusaha  

Berminat di bidang wirausaha, tampaknya sudah ditunjukkan Ali Muharam semenjak berusia dini. Tepatnya ketika orang tuanya memiliki sebuah usaha pengepulan barang bekas. Tidak lama ketika ayahnya meninggal, Ali harus berusaha mencari uang untuknya bertahan hidup dengan caranya sendiri, yaitu berjualan kresek di pasar. 

Selepas SMA, Ali memutuskan untuk merantau ke ibu kota, yaitu Jakarta. Ia menjadi pegawai kantin di pusat perbelanjaan di Cinere, yang digaji sebesar 5 ribu rupiah per-harinya. Setelah itu, Ia memutuskan untuk juga bekerja di berbagai tempat, salah satunya event organizer. 

Tahun 2008 hingga 2011, Ali menjadi penulis skenario sinetron. Namun, ada masanya Ia tidak mendapatkan klien sama sekali. Sehingga, keadaan mendesaknya untuk mulai membuka sebuah usaha. 

Hingga akhirnya, Ia memutuskan untuk membuka sebuah usaha makaroni. Ngehe, nama itu dipilihnya sebagai pengingat, agar dia tidak kembali ke kehidupan yang sebelumnya. Ngehe dalam bahasa Indonesia, dapat diartikan seperti mengesalkan, salah satu bentuk umpatan. 

Beromzet 6 Milyar/Bulan 

Hingga saat ini, makaroni Ngehe telah memiliki kurang lebih 33 outlet cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti di kota Surabaya, Bandung, Bogor, Bekasi, Jogja, Malang, Palembang dan kota-kota besar lainnya. 

Tidak hanya outlet offline, Ali juga mulai mengerahkan toko online dimana pembeli bisa memesan produknya melalui online, dimanapun dan kapanpun. Namun, ditentukan minimal pembelian, yaitu 6 bungkus makaroni atau 2 toples berukuran 300 gram. 

Dengan jumlah cabang sebanyak ini, jika ditambahkan dengan penjualan dari outlet online, tidak mengagetkan jika omzet yang diterima Ali bisa mencapai 6 miliar tiap bulannya. Angka ini, menunjukkan  betapa meningkatnya omzet Ali dari tahun 2014. Sebelumnya, Ia memiliki omzet 4 milyar per-bulannya karena outlet-nya masih berjumlah sekitar 20 tempat. 

Varian Menu Makaroni Ngehe  

Hal menarik dari makaroni Ngehe adalah level pedas yang ditawarkan terbilang cukup ekstrim. Memiliki total 5 level pedas.  

Pertama, level Kadeudeuh Bu Omay, rasanya asin dan gurih. Kedua, level Dicuekin Pak Zaenal, rasanya sedikit pedas. Ketiga, Ciwit Bu Tina, rasanya pedas sedang. Keempat, Kepret Pak Endang, rasanya pedas. Kelima, Pitnah Bu Lilis, rasanya pedas sekali. 

Harga makaroni tiap bungkusnya adalah 6-7 ribu Rupiah. Untuk kemasan toples 300 gram, dihargai 20-24 ribu Rupiah. Makaroni Ngehe juga menyediakan berbagai pilihan jajanan lainnya, seperti usis, bihun, mie kriuk, dan sebagainya.

Makaroni Ngehe dan Kisah Sukses Untuk Peroleh Omzet Milyaran Rupiah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment