Kisah Pria Yang Buktikan Dirinya Bisa Sukses, Dulu Hidup Susah dan Dicampakkan Orang Tua
Ibarat peribahasa, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Peribahasa ini merupakan hal yang menjadi pedoman semua orang dalam menjalani hidup.
Sama halnya yang dialami oleh pria asal Sumatera Barat bernama Alano ini. Pria yang kini kuliah S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengalami hal memilukan saat masih duduk di bangku SD hingga SMA.
Kisah itu ia bagikan di akun TikTok pribadinya pada Minggu lalu (18/10). Ia menceritakan bahwa sebelum kuliah S2 di ITB saat ini, Alano mengaku dicampakkan oleh orang tuanya dengan alasan yang belum diketahui.
"Dulu ketika SD bohon sama teman. Saya bilang orang tua kerja di kota. Padahal nggak punya. Sengaj bilang pergi ngaji keluar daerah, padahal pergi mungutin botol plastik dan kawat tembaga," tulisnya.
Dicampakkan orang tua, hidup susah, selalu mengelak ketika diajak teman makan di kantin merupakan hal yang dialami oleh Alano sejak SD hingga SMA. Selain itu, ketika semua orang tua teman-temannya hadir di pembagian rapor, pria yang kini berusia 22 tahun ini sangat bersedih lantaran orang tuanya tidak ada.
Dengan berbagai alasan, ia selalu berbohong kepada teman-temannya mengenai orang tuanya tersebut. Padahal, Alano merupakan siswa berprestasi dan selalu mendapat ranking sejak SD hingga SMA.
"Ketika ambil rapor di sekolah selalu ditanya 'selamat ya juara 1 terus , ortunya mana? Selalu saya jawab, 'katanya datang telat, pak'. Ketika SMP, jika diajak teman jajan di kantin selalu bilang, 'maaf lagi puas,' atau saya bilang, 'udah bawa bekal, hehe,'. Padahal emang nggak ada uang," tulisnya lagi.
Beragam hal menyedihkan pun dialami oleh Alano. Hingga kemudian, pada 2015 lalu, ia diterima di ITB setelah lulus jalur SNMPTN dengan jurusan Teknik Lingkungan. Lebih hebatnya lagi, Alano menyelesaikan S1 dengan hanya 3,5 tahun.
Tak cukup sampai di situ, kini ia tengah melanjutkan pendidikannya di jalur magister atau S2 Master Engineering di ITB. Lantas, atas curhatannya tersebut, banyak warganet terharu dan bangga dengan perjuangan pria asal Sumbar itu.
Bahkan, video yang diunggah lima hari lalu telah ditonton lebih dari 500 ribu orang dan mendapat beragam komentar dari sejumlah warganet.
"Ya, Allah, kita pikir hidup kita dulu udah paling susah tapi pasti ada yang lebih susah tapi mereka nggak pernah mengeluh, kenapa apa-apa dikit ngeluh," sahut @Jodohmu.
"Sumpah nangis gue yang ibaratnya mampu masih suka malas-malasan ya, Allah," timpal @ara.
0 comments:
Post a Comment