Niat Bantu Nelayan, Pasangan Ini Sukses Jual Kerupuk Rajungan Raup Rp 120 Juta
Pasangan mana yang memiliki ide untuk mendirikan bisnis kuliner sejak masih SMA? Hella dan Dani menjadi jawabannya. Ketika masih duduk di bangku SMA, pasangan ini memiliki keinginan untuk membantu para nelayan di daerah mereka tinggal, Semarang.
Bisnis yang sudah berjalan di tahun 2014 ini mengembangkan rajungan yang dulunya hanya untuk di ekspor saja. Seperti apa kisah perjuangan mereka dalam membuat kerupuk ini, ya?
Bermula dari pengamatan Hella Ayu Setyanida ketika melihat banyak rajungan yang dibuang oleh para nelayan di Semarang. Kini ia dan pasangannya, Dani, bisa meraup untung Rp 120 juta lebih dalam satu tahun.
Hella juga mengatakan bahwa dirinya mendapat inspirasi dari investor asal Amerika di Indonesia, bahwa ia meminta rajungan yang sudah diolah. Hal tersebut kemudian memantik semangat pasangan ini untuk mengolah daging dan cangkang rajungan.
Pasangan ini mendapatkan bahan langsung dari nelayan di daerah Mangkang Wetan, Semarang. Di awal, mereka menjalankan konsep reseller yang menyasar target ibu rumah tangga.
Dengan harapan ingin membantu dalam bidang penghasilan tambahan ketika di rumah. Benar saja, kini kerupuk tersebut sudah diproduksi hingga 200-300 kg per bulan.
Dari hasil tersebut ia bisa mendapatkan kocek minimal Rp 10 juta dalam sebulan. Ia juga membuat variasi kerupuk, ada yang siap konsumsi dan harus digoreng terlebih dahulu.
Hingga kini, bisnis kuliner Kerupuk Rajungan Crabby sudah berhasil dipasarkan ke banyak kota besar di Indonesia. Mulai dari Medan hingga Papua, juga termasuk pulau Kalimantan dan Sulawesi. Ia mematok harga Rp 10-60 ribu per gram.
Produk unggulan yang diciptakan pasangan ini adalah kerupuk rajungan yang digoreng dengan pasir. Itu mengurangi kadar kolesterol yang akan muncul ketika kerupuk digoreng biasa.
Kini mereka berhasil mengembangkan kerupuk rumput laut, udang, dan ikan bandeng sebagai kerupuk. Di sisi lain, mereka merambah abon bandeng dan rajungan. Banyak juga, ya produksi yang berhasil diciptakan pasangan ini.
Mereka juga rajin mengikuti pameran mulai dari lokal hingga nasional. Bahkan sempat ikut dalam kegiatan Wirausaha Muda Mandiri, mengingat saat mengembangkan itu, pasangan ini masih berada di umur 20-an.
Masih ragu untuk memulai bisnis kuliner lagi? Yuk, ciptakan idemu sekarang.
0 comments:
Post a Comment