Saturday, October 24, 2020

Abuba Steak, Dari Kaki Lima Kini Puluhan Cabang

 Abuba Steak, Dari Kaki Lima Kini Puluhan Cabang


Siapa yang menyangka bahwa dahulunya restoran Abuba Steak merupakan usaha kaki lima. Restoran yang menjual hidangan daging ini merupakan usaha pribadi milik Abu Bakar dari tahun 1992. Pada masanya, Abuba Steak merupakan pelopor usaha makanan steak ala Barat, yang notabene hidangan mahal dan konsumsi kelas atas. Namun Abuba Steak berani menjual makanan dengan harga terjangkau dan dalam bentuk usaha kaki lima.  

Namun, bagaimana cara Abu Bakar mengembangkan Abuba Steak hingga sampai memiliki puluhan outlet? Berikut kisah sukses Abu Bakar saat mendirikan restoran Abuba Steak sebagai pelopor makanan steak murah di Indonesia.  

Sejarah berdirinya restoran Abuba Steak

Abuba Steak berasal dari singkatan nama pemiliknya yaitu, Abu Bakar. Restoran ini pertama kali dirintis pada tahun 1992 dengan bentuk usaha makanan kaki lima di jalan Kemang Raya 1, Jakarta Selatan.  

Perjalanan laki-laki kelahiran Cirebon itu dalam bergelut di dunia bisnis kuliner, berawal dari usia 17 tahun. Saat itu, Abu mendapat tawaran untuk menjadi tukang cuci piring di sebuah restoran di Kemang, Jakarta Selatan. 
  
Hal tersebut dijalankannya hingga mendapat kepercayaan untuk bekerja di bagian goreng-menggoreng. Berbekal pengalaman tersebut, pada tahun 1970-1985, Abu mampu bekerja di beberapa hotel dan restoran, di antaranya Hotel Sahid, Hotel Kemang, dan restoran Ponderosa (Amigos).   

Dari sana, kemampuan dan pengetahuannya tentang menu makanan lokal ataupun Barat terus berkembang. Pada tahun 1987, Abu juga pernah bekerja sebagai juru masak di perusahaan pengeboran minyak lepas pantai di sekitar Pulau Natuna. Di sana, ia bertemu dengan koki asal Texas, Amerika Serikat, dan belajar mengolah makanan Barat seperti burger dan steak.  

Setelah empat tahun bekerja di perusahaan minyak, Abu pulang ke Jakarta karena kontraknya telah berakhir. Setelah menganggur selama kurang lebih tiga bulan, Abu akhirnya nekat membuka warung makanan yang menjual steak.  

Walau sempat ragu melihat eksistensi steak pada kala itu, Abu dengan bermodal keterampilan masak akhirnya memutuskan menjual steak dalam warung tenda; seperti milik penjual pecel lele.   

Hanya bermodal Rp 3 juta, Abu membuka warung makannya setiap malam hari antara pukul 6 sore sampai 12 malam. Ternyata usaha Abuba Steak ini cukup populer, sehingga mereka sempat pindah ke beberapa tempat. Tujuannya, Abu ingin memberi kenyamanan kepada pelanggan, seperti lahan parkir cukup luas. 
  
Abuba Steak juga terus berekspansi mendirikan gerai-gerai di berbagai daerah. Tidak berhenti sampai situ, Abu terus berinovasi menyajikan makanan yang lebih modern. Inovasi menu yang ditawarkan juga semua tidak lagi membidik pembeli kelas menengah ke bawah. Abu mulai berinovasi menghasilkan menu daging berkualitas tinggi serta restoran-restoran desain modern.  

Berita duka 

Namun di tengah kesuksesannya, berita duka baru saja menerpa Abu lantaran istrinya telah meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.  

Ibu Hj Aminah, yang juga merupakan Komisaris PT ABUBA, dikabarkan meninggal pada Sabtu 3 Oktober lalu. Pemilik ABUBA, H Abu Bakar, dan Direktur PT ABUBA Ali Ariyansyah juga dinyatakan positif COVID-19 dalam surat rilis PT ABUBA. 

Abuba Steak, Dari Kaki Lima Kini Puluhan Cabang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

1 comments:

  1. Bisnis restoran steak yang memiliki puluhan cabang dapat dikelola dengan mudah menggunakan software restoran

    ReplyDelete