Thursday, September 5, 2019

Kisah Anne Avantie, Perancang Kebaya Kelas Dunia dari Dari Indonesia


 Kisah Anne Avantie, Perancang Kebaya Kelas Dunia dari Dari Indonesia

Kebaya merupakan pakaian asli Indonesia yang pasti familiar di masyarakat Indonesia. Tapi bukan sampai situ saja, kebaya juga ternyata melanglang buana hingga ke luar negeri dan dipamerkan kepada warga dunia. 

Anne Avantie adalah adalah seorang perancang busana kenamaan. Karya-karyanya sudah dipamerkan di berbagai acara berskala nasional skala internasional. Anne pernah didapuk sebagai perancang kebaya bagi seluruh finalis Miss Indonesia, juga mewakli Indonesia sebagai perancang busana untuk kontes prestise yaitu Miss Universe.  

Kepiawaiannya dalam merancang busana juga dituangkan lewat bisnis yang ia miliki. Anne memiliki tiga butik di beberapa pusat perbelanjaan ternama di Ibu kota. Dua butik terdapat di Mal Kelapa Gading. Adapun butik pengantin bernama “Roemah Pengantin” yang menyediakan kebaya pernikahan dengan desain kontemporer ia buka di Mall Grand Indonesia. 

Bukan hanya itu saja, Anne juga mempunyai e-commerce dengan alamat anneavantiemall.com. Lewat e-commercenya, ia menjual berbagai macam pakaian yang ia rancang dengan kategori “Anne Avantie Heritage”untuk pakaian sehari-hari dan “Anne Avantie Atelier” untuk kebaya. 

Kesuksesan yang dimiliki oleh Anne Aventie tentu saja membuatnya layak masuk ke dalam daftar profil orang sukses yang dimuat di mana pun itu. Hal itu dikarenakan Anne bekerja keras untuk mendobrak keterbatasan hingga berada di titik ini. 

Lulusan SMP yang Berbakat 

Anne Aventie lahir di Semarang pada 20 Mei 1954. Ia merupakan anak kedua puluh dua dari dua puluh empat bersaudara dengan orang tua yang memiliki usaha variasi mobil dan salon. 

Bakat atau kemampuan memang bisa terlihat sejak kecil, begitu pun Anne. Di usianya yang masih belia, ia sudah mampu untuk membuat pita hiasan rambut yang biasa ia bagikan ke teman-temannya. 
Kelihaian tangan dalam merancang juga semakin berkembang ketika Anne duduk di bangku SMP. Ia dipercaya oleh sekolahnya untuk merancang kostum yang akan digunakan tim tari dan vokal. 

Sayangnya, jenjang SMP adalah pendidikan terakhir bagi Anne. Ayahnya meninggal sehingga keluarganya mengalami kesulitan dalam menyambung hidup, termasuk pendidikan. Meski begitu, ibunya selalu menyemangatinya agar tetap konsisten dalam mengembangkan kemampuan yang Anne miliki. 

Sepak Terjang Merancang Kebaya 

Sebelum menjadi perancang dan pengusaha, Anne berani untuk berjuang sendirian. Anne diketahui pernah menjadi Sales Promotion Girl atau SPG kosmetik. Bisnis buah manga juga pernah ia geluti agar tetap bisa mendapatkan penghidupan untuk dirinya dan anaknya. 

Titik balik bertemunya Anne dengan jalan menuju kariernya yang gemilang adalah ketika ia memulai usaha merancang busananya sendiri pada tahun 1989. Bertempat di rumah kontrakan, ia membuka jasa merancang kebaya dengan nama “Griya Busana Permatasari”. 

Anne saat itu menjalankan Griya Busana Permatasari dengan dua buah mesin jahit saja. Meskipun memiliki kemampuan yang terbatas dalam merancang pakaian, Anne tetap mendorong dirinya untuk tetap bekerja. 

Kepedihan dalam meniti karier Anne rasakan ketika ia merancang kostum tari dan gaun malam. Ia menjadi bahan hinaan karena merancang pakaian yang dianggap tak patut oleh masyarakat. Gejolak politik Indonesia pada tahun 1998 juga  berimbas kepada tempat usahanya yang diserang oleh orang tidak dikenal. 

Di balik cobaan yang didapat, Anne bangkit untuk menemukan jalan keluar. Setelah semua yang dialami, ia memutuskan untuk memulai kembali untuk merancang kebaya. 

Kebayanya yang dirancang oleh Anne memiliki kelebihan. Selain desainnya yang unik, Anne membuatnya dengan kelihaian tangannya. Karena itu karyanya tidak dibuat dalam jumlah besar sehingga eksklusif. 

Berkat kerja keras dan dukungan dari sang suami, karya-karya Anne berhasil menembus ibu kota dan menjadi populer. Sepak terjangnya dalam merancang kebaya di sebuah kontrakan akhirnya berbuah manis. 

Hujatan yang dulu ia terima berganti menjadi berbagai macam penghargaan dan pengakuan. Tahun 2004 ia mendapatkan Upakarti Kartini Indonesia dari mendiang ibu Ani Yudhoyono. Anne juga mendapatkan penghargaan “Lifetime Achievment” dalam I Fashion Festival (IFF) & Masterpiece 2019.  

Selain penghargaan, karya-karyanya pun dipakai oleh tokoh-tokoh ternama. Dalam rangka memperingati 29 tahun ia berkarya, ia memamerkan sekitar 100 kebaya di Indonesia Fashion Week 2018. Kebaya-kebaya buatannya dipakai oleh beberapa pesohor tanah air seperti Aktris Vanesha Priscilia, diva Indonesia Krisdayanti, hingga Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Adapun  di Tahun 2019 ia memamerkan koleksi terbarunya di Jakarta Fashion Week 2019 dengan tajuk "Badai Pasti Berlalu" yang didedikasikan untuk tragedi bencana gempa bumi yang terjadi Sulawesi dan Lombok. 

Meskipun mendapati nasib tidak berpihak kepadanya ketika ia masih muda, Anne membuktikan bahwa dirinya tidak pernah menyerah karena selalu memperjuangkan apa yang ia miliki: kemampuan untuk menghasilkan karya yang tak lekang oleh waktu.

Kisah Anne Avantie, Perancang Kebaya Kelas Dunia dari Dari Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment